Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Warisan?

Kebetulan saya lahir di Indonesia dari pasangan yang berkewarganegaraan Indonesia, maka otomatis saya juga berkewarganegaraan Indonesia. Padahal sebenernya saya pengen banget lahir di Jepang atau Korea, alasannya. Seandainya saya jadi orang Jepang atau Korea, tentulah tidak susah menggaet gadis Indonesia untuk dijadikan pasangan karena saya pasti berkulit putih dan tampan. Saya tidak bisa memilih dari mana saya akan lahir dan di mana saya akan tinggal setelah dilahirkan. Kewarganegaraan saya warisan. Tapi saya tidak dapat harta warisan. Juga tidak pernah nembus arisan. Tapi kalau sakit maag saya minum waisan. Dan karena miskin, saya juga tidak bisa pindah kewarganegaraan. Selama tinggal di Indonesia, saya tidak bisa terlalu memilih acara yang berkualitas di TV. Selain karena jumlah channelnya  tidak begitu banyak dan kualitas tayangannya yang juga hampir semuanya sama. Saya juga harus berebut dengan emak dan saudara-saudara saya. Ingin berlangganan TV kabel agar bisa leluasa me

Nggak Tahan

Menurut informasi yang saya denger dari radio, ternyata rata-rata orang Indonesia menghabiskan 2,9 jam waktunya untuk sosial media. Setelah dipikir, iya juga sih. Saya termasuk salah satu diantaranya. Bahkan terkadang saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk melototin koleksi Action Figure milik orang di Instagram. Sebuah kegiatan yang nggak ada manfaatnya sama sekali, bikin mupeng doang iya. :'D Jika saya main sosial media, anggaplah selama 3 jam dalam satu hari. Berarti dalam seminggu 21 jam, sebulan 90 jam. Nah kalau setahun udah 1080 jam atau 45 hari sendiri yang terbuang sia-sia. 45 hari cuma untuk mainan sosial media. Gilak nggak tuh? Berangkat dari kesadaran itu, akhirnya saya putuskan untuk berhenti main sosial media. Facebook dan Instagram khususnya,  karena memang saya cuma aktif di kedua sosial media itu saja. Niat saya sudah bulat untuk tutup akun, meski sempet di cegah sama pihak Facebook. Katanya gini, "Kamu yakin mau nonaktif-in akun? Ntar si anu

Spider-Man Balik Kampung

Hari kamis kemaren saya nonton Spiderman balik kampung, di XXI Mall Boemi Kedaton. Berangkat dengan riang gembira.. Perjalanan satu jam ditempuh dengan riang gembira.. Bahkan sesampainya di sana, saya masih bisa mengantri tiket dengan riang gembira pula. Padahal antriannya panjang banget, bahkan sampai keluar ruangan bioskop. Beruntung saya masih kebagian yang jam 12:30, jadi cuma menunggu sekitar 30 menitan. Iya walaupun dapet kursinya nomor 2 dari depan. :'D Sekitar 20 menit awal, saya masih ketawa-ketawa menikmati filmnya. Tapi setelah itu, boring banget rasanya. Menurut saya, jalan ceritanya datar banget. Menurut saya loh ya. Dan komedinya juga berlebihan banget, padahal itu film genrenya Action, Adventure, Sci - Fi. Tapi menurut saya, film Spider-Man Balik Kampung ini lebih layak di sebut film Comedy ketimbang film Action. Mungkin ingin mengikuti kesuksesan Deadpool yang emang slengean, gak ada serius-seriusnya. Spiderman ini juga kayak gitu, pokoknya sebelas dua be

Degg...!!

Kemaren, akhirnya ada temen yang maen ketempat saya. Kalau dipikir sih sebenernya telat banget. Karena mereka baru maen ketempat saya pas lebaran hari ke-9. Tapi untungnya saya males mikir hal-hal seperti itu, di datengin aja udah seneng. Seneng banget malah. Iya walaupun kunjungan mereka kali ini memakan korban. 😂 Satu gelas milik emak saya berhasil dibuat pecah karena salah seorang temen saya, secara tidak sengaja mengadunya dengan Spinner yang terjatuh dari tangan sewaktu dimainkan olehnya. Dengan ini, Spinner yang saya beli dari Lazada itu telah memakan dua korban. Yang pertama mata kaki saya sendiri, dan yang kedua adalah gelas emak saya. Pesan moralnya adalah, jauh kan barang-barang yang mudah pecah saat memainkan Spinner. Selain itu, jangan pernah menangkap Spinner yang terjatuh dengan kaki telanjang. Kalau nggak mau bernasib sial seperti saya . 😂 Awalnya kan temen saya cuma dua orang yang maen. Rencananya setelah dari tempat saya, kami bakalan kerumah seorang Kepala Sek