Hari kamis kemaren saya nonton Spiderman balik kampung, di XXI Mall Boemi Kedaton.
Berangkat dengan riang gembira..
Perjalanan satu jam ditempuh dengan riang gembira..
Bahkan sesampainya di sana, saya masih bisa mengantri tiket dengan riang gembira pula. Padahal antriannya panjang banget, bahkan sampai keluar ruangan bioskop.
Beruntung saya masih kebagian yang jam 12:30, jadi cuma menunggu sekitar 30 menitan. Iya walaupun dapet kursinya nomor 2 dari depan. :'D
Sekitar 20 menit awal, saya masih ketawa-ketawa menikmati filmnya. Tapi setelah itu, boring banget rasanya.
Menurut saya, jalan ceritanya datar banget.
Menurut saya loh ya.
Dan komedinya juga berlebihan banget, padahal itu film genrenya Action, Adventure, Sci - Fi.
Tapi menurut saya, film Spider-Man Balik Kampung ini lebih layak di sebut film Comedy ketimbang film Action.
Mungkin ingin mengikuti kesuksesan Deadpool yang emang slengean, gak ada serius-seriusnya. Spiderman ini juga kayak gitu, pokoknya sebelas dua belas deh sama Deadpool.
Menurut saya loh ya.
Kekecewaan terbesar saya adalah, salah saya sendiri.
Iya, saya terlalu banyak berharap.
Saya ngarep banget Ironman bakalan punya porsi yang cukup banyak di film ini. Tapi nyatanya, dia cuma nongol hampir seperti di trailernya.
Iya, segitu doang udah. Bikin nyesek aja, nggak seharusnya dia nongol. Seharusnya dia nggak usah nongol sama sekali.
Menurut saya loh ya.
Keluar dari bioskop, perasaan ini nggak karuan rasanya. Saya kecewa berat.
Dan di luar ternyata antrian tiketnya masih panjang, bahkan malah lebih panjang dari sebelumnya. Tujuan mereka, kebanyakan atau malah semuanya adalah untuk nonton Spider-Man Balik Kampung. Darimana saya tau?
Dari nggak sengaja denger, 5 dari 5 orang yang saya nggak sengaja denger. Semuanya nonton Spider-Man Balik Kampung.
Diluar kekecewaan saya perihal Ironman yang nongolnya dikit banget.
Saya sebenernya tetep, kecewa sih.
Pikir saya, Jupiter Ascending adalah film terburuk yang pernah saya tonton di Bioskop. Tapi mulai kemaren, posisi tersebut digantikan oleh Spider-Man Balik Kampung. Kenapa?
Karena menurut saya, filmnya sangat biasa saja.
Ada beberapa hal juga yang membuat saya gak percaya, kok bego banget sih.
Kita tau lah, Tony Stark itu kan jenius ya. Tapi kenapa dengan mudahnya, kostum Spiderman ciptaannya di Hack oleh si Ned, temennya Peter Parker. Dan alih-alih bisa menggunakan fitur-fitur keren yang telah berhasil di buka locknya oleh Ned, yang terjadi justru Spiderman terlihat semakin payah.
Kedua, kenapa Tony Stark pindahan ke markas Avenger yang baru. Tapi menyerahkan semuanya begitu saja kepada Happy? Body guardnya yang payah itu. Padahal barang-barang yang di pibdahkan adalah barang-barang berharga milik anggota Avenger, termasuk Arc Reactor miliknya sendiri.
Kenapa Tony bisa sebego itu? Padahal dengan mudah pesawat cargo yang membawa barang-barang tersebut bisa dibajak oleh penjahat. Apa dia nggak belajar dari kejadian di Civil War. Zemo yang cuma orang biasa saja bisa mengacaukan dunia dan bikin mereka perang saudara. Bagaimana kalau penjahat sekelas Hydra membajak pesawat tersebut dan menggunakan teknologi Stark? Paling nggak, menurut saya seharusnya pesawat cargo tersebut harus dikawal oleh Iron Legion.
Tapi saya nggak bisa ngelupain Vulture sih. Gilakkk....!!!
Keren banget itu penjahat.
Tapi sayang banget, dia kalah dengan sangat tidak keren. Kalah karena kesalahannya sendiri. Coba kalau yang ngelawan Vulture adalah Ironman.
Argghh...!!
Tapi terlepas dari penilaian saya yang kurang objektif, meskipun nggak sedikit juga orang yang mengaku kecewa setelah menontonnya seperti saya.
Tapi yang bilang filmnya bagus gak kalah banyak sih, banyak banget malah. Nilai imdb nya saja 8,3. Ngalahin Civil War yang cuma dapet 7,9.
Berarti kan filmnya emang banyak yang suka.
Komentar
Posting Komentar