Setiap berada di halte Transjakarta Monumen Nasional (Monas) gue selalu kepikiran dengan sebuah patung yang bentuknya aneh, kata gue sih mirip black hole. Tapi kenapa ada patung berbentuk black hole di depan halaman sebuah museum?. Pertanyaan yang nyusahin diri sendiri dan gak pernah ketemu jawabannya.
Bukannya tanpa usaha, sebenernya gue udah pernah nanya perihal patung itu ke salah satu temen Facebook yang pernah PAP (post a pict) dirinya dengan latar belakang patung itu.
Tapi gue nggak dapet jawabannya, dia malah nyuruh googling.
Akhirnya gue menemukan jawabannya minggu sore kemaren. Niat awal cuma pengen ke monas doang, tapi sesampainya di halte monas. Rasa penasaran gue membuncah, ketika akhirnya gue mengutarakannya ke temen yang sebenernya mau ke Stasiun Juanda untuk pulang ketempat tinggalnya. Gue lupa tinggalnya dimana, ingetnya tuh cuma diatara Bekasi dan Cikarang. 😂
Ternyata nenek gayung bersambut, dia bersedia nemenin.
Finally, gue berhasil menemukan jawabannya.
Jadi itu adalah patung "Kuyakin Sampai Di Sana". Bentuknya emang seperti pusaran Black Hole dan ternyata kalau dilihat dari dekat, ada banyak orang yang tenggelam di dalam pusaran itu.
Masih kurang paham dengan patung ini, padahal ada keterangannya dibawah di patung tersebut. Begini keterangannya, "Menggambarkan arus perjuangan yang dahsyat melalui semangat dan kerja keras hingga pada tujuan akhir yang lebih baik. Patung ini mencerminkan pancaran inspirasi bagi ketahanan budaya yang terus menggelora sepanjang masa".
Manusia gak akan pernah merasa puas, dan rasa penasaran juga gak pernah ada habisnya.
Awalnya cuma pengen ngeliat patung doang, akhirnya malah kepikiran pengen masuk ke dalam museumnya. Sebenernya emang udah lama pengen ngeliat isi musuem nasional itu apa aja sih, tapi kemaren itu waktunya gak pas banget.
Karena temen mau, yaudah akhirnya masuk.
Bayar tiketnya cuma goceng doang. Murah banget, untuk melihat benda-benda bersejarah yang kalau dijual harganya mahal banget itu ternyata tiketnya lebih murah ketimbang satu cup pop mie di monas.
Ini pengalaman kedua gue mengunjungi sebuah museum. Pertama kali mengunjungi museum adalah ketika perpisahan sekolah, waktu itu sebelum ke pantai. Kami mampir ke museum lampung terlebih dahulu. Yang gue inget, di museum lampung banyak uang kuno. Binatang khas Sumatera yang udah diawetkan, termasuk Harimau dan Gajah Sumatera yang terkenal itu. Ada juga foto-foto tentang gunung krakatau yang ketika meletus sampai membuat heboh dunia itu. Selebihnya gue udah nggak ingat.
Rasa takjub gue masih sama seperti ketika pertama kali mengunjungi museum lampung.
Apalagi gue sempet maniak banget sama pelajaran sejarah, bahkan cita-cita gue aja dulunya jadi guru sejarah. Satu-satunya pelajaran yang nggak pernah ngebuat gue merasa bosan.
Gilak...!!!
Keren banget asli, fosil-fosil manusia purba yang dulu cuma bisa gue lihat gambarnya di buku-buku pelajaran sejarah itu. Kini tepat di depan mata gue, cuma terpisah oleh kaca doang.
Di jakarta dari kapan tau, kenapa gue gak pernah ke museum? Padahal ada banyak museum di jakarta.
Ada banyak benda-benda bersejarah di museum nasional, yaiyalah. Namanya juga museum. Ada fosil-fosil manusia dan hewan purba, alat-alat yang digunakan manusia purba, prasasti. Alat perang, tas hingga sandal jaman dulu. Sayang banget karena waktunya nggak pas, jadi nggak puas keliling ke museum nasional ini. Padahal masih banyak banget yang belum gue liat. Museum nasional ini luas banget, bahkan sampai dibikin dua bangunan.
Pengennya sih nanti kalau ada temennya, gue pengen kesana lagi.
Kalau misalkan nggak kesampean, paling nggak gue udah bisa nyombong. Misalkan nanti punya anak, terus lagi belajar tentang sejarah. Zaman prasejarah khususnya, gue bakalan nyombong kalau gue udah pernah ngeliat fosil homo soloensis, homo wajakensis dan yang lainnya secara langsung.
*kok yang om sebutin homo semua ya?
Pokoknya seru juga sih maen ke museum, asik. Selain menambah wawasan, rasa kagum dan cinta tanah air tuh jadi kayak di charge. Yang awalnya gue berfikir bakalan ngumpet di toko buku sambil nimbun makanan jika Indonesia di serang negara lain, setelah keluar dari museum gue jadi pengen maju paling depan jika Indonesia diserang negara lain.
*halah
Komentar
Posting Komentar